Halaman

Senin, 27 Februari 2012

HAKIKAT SINAR

HAKIKAT SINAR 

Bagaimana Sinar Terpencar dari Benda yang Bersinar?

Jawaban dari pertanyaan di atas baru dapat diungkap secara ilmiah pada paruh kedua dari abad ke-20 M. sinar terpancar dari benda yang bersinar seperti matahari, api, lampu, dan percikan listrik, dan lain sebagainya.


HAKIKAT SINAR

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو  ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

Pada dasarnya, hendaklah kita kembali mengkaji tentang partikel terkecil dari setiap unsur, yaitu atom. Kita mendapati bahwa atom memiliki inti atom (nucleus) yang memiliki energi listrik positif. Di sekeliling inti atom terdapat orbit-orbit elektron-elektron yang berputar mengelilinginya.


Elektron-elektron berputar pada orbit-orbitnya tersendiri di sekitar inti atom dan setiap elektron berputar pula pada porosnya tersendiri (berotasi). Dengan kata lain, setiap elektron memiliki tingkat energi masing-masing.
Sinar terpancar dari benda yang mengeluarkan sinar dengan sendirinya, seperti matahari, lampu, api dan percikan listrik. Hadits Rasulullah saw sejak jauh-jauh hari telah menyampaikan perihal hakikat ilmiah tersebut dalam sabda beliau sebagai berikut.
"Perumpamaan diriku di antara kalian adalah bagaikan seseorang yang menyalakan api lalu mulailah laron dan serangga itu mengerumuni api. Aku akan selalu menarik kalian dari belakang ikat kain kalian agar jangan sampai kalian tercebur ke dalam api.”
Klik pada gambar agar gambar lebih besar saat copy paste untuk disebarkan ... ^_^
Hakikat yang disampaikan oleh hadits selaras dengan hakikat yang disampaikan oleh Al Qur’an ketika membahas tentang api, yaitu firman Allah Swt berikut ini.
“Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.” (QS Al Baqarah, 2: 17)
Juga tentang percikan listrik, seperti dalam firman-Nya berikut ini.
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) mmenyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu dan apabila gelap menerpa, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, dihilangkan-Nya pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Baqarah, 2: 20)


Api bersinar, lampu bersinar, matahari bersinar, dan petir bersinar. Sebelum abad ke-20 M, manusia belum mengetahui perbedaan antara sinar dan cahaya. Sementara itu, Al Qur’an dan hadits telah menyampaikan hal tersebut dengan paparan ilmiah yang benar pada jauh-jauh hari sebelumnya dan hal tersebut sungguh merupakan mukjizat ilmiah yang nyata.
Ilmu pengetahuan modern berhasil mengungkap bahwa sinar adalah sebuah energi yang terpancar dari benda yang bersinar dalam bentuk menyerupai partikel-partikel yang tidak berwujud. Setiap partikel tersebut disebut quanta atau foton. Dari sini, kita mengetahui bahwa jumlah yang amat banyak dan mengarah ke semua arah, foton tersebut sangatlah kecil dan jumlahnya sangat banyak tidak terhingga sehingga kita mendapati bahwa sinar yang terpancar seakan-akan terus-menerus memancar tanpa henti.
Para ilmuwan pada era ilmu pengetahuan modern sekarang mengungkap bahwa sinar memiliki gelombang. Lantas, apa sesungguhnya hakikat sinar tersebut? Apakah dalam bentuk gelombang, ataukah dalam bentuk partikel energi?
Para ilmuwan berbeda pandangan dalam permasalahan ini. Isaac Newton pada akhir abad ke-17 M berpandangan bahwa sinar terdiri atas partikel yang teramat kecil dalam jumlah yang amat banyak, partikel tersebut muncul dari benda yang mengeluarkan sinar. Beberapa tahun kemudian, muncul sebuah teori baru tentang sinar, yaitu teori yang dicetuskan seorang ilmuwan Belanda yang bernama Huygens, dia mengatakan bahwa sesungguhnya sinar terbentuk dari getaran-getaran yang berasal dari sumber sinar yang berjalan pada poros di tengah-tengah kepadatan yang lebih kecil dari kepadatan udara. Poros tengah tersebut dinamakan eter. Teori Huygens ini terkenal dengan sebutan teori gelombang.
Perdebatan di antara para ilmuwan fisika seputar hakikat sinar antara kedua teori tersebut terus berlangsung selama lebih dari dua abad. Akan tetapi, teori gelombang yang dicetuskan oleh Huygens dianggap sebagai teori yang lebih kuat. Setelah tahun 1850 M, penelitian dan kajian fisika yang dilakukan melalui berbagai macam eksperimen berhasil menjelaskan bahwa sesungguhnya sinar memiliki dua sifat, yaitu gelombang dan partikel dalam satu waktu, setiap partikelnya diikuti oleh gelombang yang mengatur gerakannya.

Tidak ada komentar: