HAKIKAT SINAR
Bagaimana Sinar Terpencar dari Benda yang Bersinar?
Jawaban dari pertanyaan di atas
baru dapat diungkap secara ilmiah pada paruh kedua dari abad ke-20 M.
sinar terpancar dari benda yang bersinar seperti matahari, api,
lampu, dan percikan listrik, dan lain sebagainya.
HAKIKAT SINAR
السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Pada dasarnya, hendaklah kita
kembali mengkaji tentang partikel terkecil dari setiap unsur, yaitu
atom. Kita mendapati bahwa atom memiliki inti atom (nucleus) yang
memiliki energi listrik positif. Di sekeliling inti atom terdapat
orbit-orbit elektron-elektron yang berputar mengelilinginya.
Elektron-elektron berputar pada
orbit-orbitnya tersendiri di sekitar inti atom dan setiap elektron
berputar pula pada porosnya tersendiri (berotasi). Dengan kata lain,
setiap elektron memiliki tingkat energi masing-masing.
Sinar terpancar dari benda yang
mengeluarkan sinar dengan sendirinya, seperti matahari, lampu, api dan
percikan listrik. Hadits Rasulullah saw sejak jauh-jauh hari telah
menyampaikan perihal hakikat ilmiah tersebut dalam sabda beliau
sebagai berikut.
"Perumpamaan diriku di antara
kalian adalah bagaikan seseorang yang menyalakan api lalu mulailah
laron dan serangga itu mengerumuni api. Aku akan selalu menarik kalian
dari belakang ikat kain kalian agar jangan sampai kalian tercebur ke
dalam api.”
Hakikat yang disampaikan oleh
hadits selaras dengan hakikat yang disampaikan oleh Al Qur’an ketika
membahas tentang api, yaitu firman Allah Swt berikut ini.
“Perumpamaan mereka seperti
orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya,
Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka
dalam kegelapan, tidak dapat melihat.” (QS Al Baqarah, 2: 17)
Juga tentang percikan listrik, seperti dalam firman-Nya berikut ini.
“Hampir saja kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) mmenyinari,
mereka berjalan di bawah (sinar) itu dan apabila gelap menerpa, mereka
berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, dihilangkan-Nya pendengaran
dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS Al Baqarah, 2: 20)
Api bersinar, lampu bersinar,
matahari bersinar, dan petir bersinar. Sebelum abad ke-20 M, manusia
belum mengetahui perbedaan antara sinar dan cahaya. Sementara itu, Al
Qur’an dan hadits telah menyampaikan hal tersebut dengan paparan
ilmiah yang benar pada jauh-jauh hari sebelumnya dan hal tersebut
sungguh merupakan mukjizat ilmiah yang nyata.
Ilmu pengetahuan modern berhasil
mengungkap bahwa sinar adalah sebuah energi yang terpancar dari benda
yang bersinar dalam bentuk menyerupai partikel-partikel yang tidak
berwujud. Setiap partikel tersebut disebut quanta atau foton. Dari
sini, kita mengetahui bahwa jumlah yang amat banyak dan mengarah ke
semua arah, foton tersebut sangatlah kecil dan jumlahnya sangat banyak
tidak terhingga sehingga kita mendapati bahwa sinar yang terpancar
seakan-akan terus-menerus memancar tanpa henti.
Para ilmuwan pada era ilmu
pengetahuan modern sekarang mengungkap bahwa sinar memiliki gelombang.
Lantas, apa sesungguhnya hakikat sinar tersebut? Apakah dalam bentuk
gelombang, ataukah dalam bentuk partikel energi?
Para ilmuwan berbeda pandangan
dalam permasalahan ini. Isaac Newton pada akhir abad ke-17 M
berpandangan bahwa sinar terdiri atas partikel yang teramat kecil
dalam jumlah yang amat banyak, partikel tersebut muncul dari benda
yang mengeluarkan sinar. Beberapa tahun kemudian, muncul sebuah teori
baru tentang sinar, yaitu teori yang dicetuskan seorang ilmuwan
Belanda yang bernama Huygens, dia mengatakan bahwa sesungguhnya sinar
terbentuk dari getaran-getaran yang berasal dari sumber sinar yang
berjalan pada poros di tengah-tengah kepadatan yang lebih kecil dari
kepadatan udara. Poros tengah tersebut dinamakan eter. Teori Huygens
ini terkenal dengan sebutan teori gelombang.
Perdebatan di antara para ilmuwan
fisika seputar hakikat sinar antara kedua teori tersebut terus
berlangsung selama lebih dari dua abad. Akan tetapi, teori gelombang
yang dicetuskan oleh Huygens dianggap sebagai teori yang lebih kuat.
Setelah tahun 1850 M, penelitian dan kajian fisika yang dilakukan
melalui berbagai macam eksperimen berhasil menjelaskan bahwa
sesungguhnya sinar memiliki dua sifat, yaitu gelombang dan partikel
dalam satu waktu, setiap partikelnya diikuti oleh gelombang yang
mengatur gerakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar