Halaman

Jumat, 30 Maret 2012

KORUPSI SISTEM DAN SISTEM KORUP


KORUPSI SISTEM DAN SISTEM KORUP


STATUS HUKUM KORUPSI

Sepakat Ulama bahwa korupsi adalah perbuatan dosa dan merupakan tindak pidana yang mesti dikenakan sanksi. Namun Ulama berbeda pendapat tentang katagori-isasi tindak pidana korupsi, apakah masuk dalam Hudud atau Ta'zir.
Jika tindak pidana korupsi dikatagorikan sebagai hudud, maka masuk dalam bagian tindak pidana pencurian dengan sanksi hukum potong tangan. Sedang jika tindak pidana korupsi dikatagorikan sebagai ta'zir, maka sanksi hukumnya sesuai ketetapan hukum negara yang tidak bertentangan dengan ketentuan syar'i, sehingga bisa beragam mulai dari nasihat dan peringatan serta denda, sampai kepada cambuk dan penjara serta potong tangan, bahkan bisa mencapai hukuman mati jika sudah mencapai tingkat yang sangat membahayakan.

Dengan demikian, sanksi hukum tindak pidana korupsi dalam katagori hudud sudah baku dan tidak boleh dirubah, yaitu hanya potong tangan. Sedang sanksi hukum tindak pidana korupsi dalam katagori kedua tidak baku, sehingga bisa disesuaikan dengan tinggi rendahnya tingkat kesalahan dan dampak yang ditimbulkannya.

PENCURI DAN POTONG TANGAN

Dalam Hukum Pidana Islam, seorang pencuri dipotong tangannya jika hasil curiannya mencapai nishab. Standar ukur nishab adalah dinar (mata uang emas) atau dirham (mata uang perak). Satu dinar sama dengan nilai 4.25 (empat koma dua puluh lima) gram emas, sehingga kurs satu dinar saat ini berada dalam kisaran Rp. 2. 250.000 (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). Sedang satu dirham sama dengan nilai 2.98 (dua koma sembilan puluh delapan) gram perak, sehingga kurs satu dirham saat ini berada dalam kisaran Rp. 68.000 (enam puluh delapan ribu rupiah).
Menurut Madzhab Hanafi bahwa nishab potong tangan pencuri adalah satu dinar. Dan menurut Madzhab Maliki nishabnya adalah tiga dirham. Sedang  menurut Madzhab Syafi'i nishabnya adalah seperempat dinar. Ada pun Imam Hasan Al-Bashri dan Imam Daud Azh-Zhohiri berpendapat bahwa dalam sanksi hukum tindak pidana pencurian tidak ada nishab, artinya mencuri sedikit atau pun banyak sanksinya tetap sama, yaitu potong tangan.
Terlepas dari perbedaan pendapat Ulama tentang besarnya nishab potong tangan pencuri, yang jelas semua sepakat bahwa sanksi hukum bagi pencuri yang ditetapkan Allah SWT adalah potong tangan, sebagaimana firman-Nya SWT dalam QS.5.Al-Maaidah : 38.

LIBERAL DAN POTONG TANGAN

Kaum Liberal dari kalangan Orientalis mau pun Oksidentalis sejak lama telah menyatakan dengan nada sangat sinis dan penuh kebencian bahwa hukum potong tangan pencuri adalah hukum primitif yang tak berperi-kemanusiaan dan termasuk pelanggaran HAM. Dan tidak jarang Gerombolan Liberal Indonesia menyindir dengan ungkapan : "Jika hukum potong tangan pencuri diterapkan di Indonesia, berapa banyak orang miskin akan kehilangan tangan ?! Dan berapa juta manusia akan hidup sebagai penyandang cacat ?!"

Suatu pernyataan bodoh yang lahir dari keterbelakangan intelektual. Orang beriman itu cerdas, sehingga diberi oleh Allah SWT hukum yang cerdas pula. Bagaimana tidak cerdas ? Salah satu bukti kecerdasan Hukum Islam adalah bagaimana hukum potong tangan pencuri memberikan perlindungan sangat  mendasar dan amat kokoh terhadap keamanan ekonomi umat manusia, sehingga tindak pencurian sekecil apa pun yang bisa berpotensi menggerogoti kestabilan ekonomi tersebut diberi hukum sangat berat semenjak dini, agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis yang akan menghancurkan sendi-sendi ekonomi umat manusia.

Bukti kecerdasan Hukum Islam lainnya adalah bahwa hukum potong tangan pencuri itu memiliki efek jera yang sangat tinggi, sehingga jika diterapkan secara konsisten justru akan menciptakan kondisi sehat, dimana tidak ada manusia yang perlu dipotong tangannya, karena tidak ada yang berani mencuri. Dengan demikian, tidak ada orang miskin yang kehilangan tangannya dan tidak ada manusia yang menjadi penyandang cacat putus tangan akibat pencurian, karena orang sangat takut mencuri.

Lagi pula, tidak semua kasus pencurian itu berakhir dengan potong tangan. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan sanksi hukum potong tangan pencuri, sebagaimana dibahas dengan sangat rinci dalam kitab-kitab Fiqih para Ulama Salaf mau pun Khalaf. Hukum potong tangan itu berat, maka syarat pelaksanannnya pun ketat, agar supaya tidak salah menjatuhkan hukum. Bahkan kasus pencurian sebelum masalahnya naik ke pengadilan, masih bisa menerima maaf dari korban, sehingga si pencuri terbebas dari hukum potong tangan.

Di zaman Sayyiduna Umar RA, hukum potong tangan pencuri pernah tidak berlakukan untuk sementara waktu karena paceklik yang panjang dan kelaparan di banyak tempat sehingga terjadi banyak kasus pencurian pangan dan ternak. Ketika itu, Sang Khalifah mengambil kebijakan untuk memulihkan ekonomi terlebih dahulu hingga kondisi normal kembali, setelah itu baru memberlakukan semula hukum potong tangan pencuri. Artinya, untuk negara seperti Indonesia, kebijakan Sang Khalifah tersebut bisa dicontoh, yaitu pulihkan dulu ekonomi baru potong tangan pencuri. Dengan demikian, tidak akan ada potong tangan pencuri-pencuri miskin yang mencuri karena kelaparan atau tekanan ekonomi yang berat.

Orang beriman tentu yakin bahwa Hukum Allah SWT pasti benar dan pasti adil serta pasti sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dan orang beriman tak akan pernah ridho Hukum Allah SWT diganti dengan hukum jahiliyyah mana pun, karena orang beriman meyakini bahwasanya tidak ada hukum apa pun dan dari siapa pun yang lebih baik dari pada Hukum Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam QS.5.Al-Maa-idah : 50. Karenanya, menjadi jelas kekafiran mereka yang menyebut Hukum Allah SWT sebagai hukum primitif tak berperi-kemanusiaan yang melanggar HAM. Dan menjadi jelas pula kesesatan mereka yang menyindir Hukum Allah SWT sebagai pembawa bencana bagi orang miskin atau pembawa cacat bagi manusia.

PENCURI DAN KORUPTOR

Pencuri seekor kambing seharga Rp.600.000 (enam ratus ribu rupiah) dengan sengaja tanpa ada unsur keterpaksaan sudah bisa dipotong tangan, sesuai dengan nishab Madzhab Syafi'i berdasarkan kurs dinar saat ini. Lalu bagaimana dengan koruptor ratusan juta bahkan milyaran hingga trilyunan rupiah ?!

Kebanyakan pencuri berasal dari kalangan orang miskin tak mampu, sedang kebanyakan koruptor berasal dari kalangan orang kaya yang mampu. Kebanyakan pencuri berasal dari kalangan wong cilik yang serba kekurangan, sedang kebanyakan koruptor berasal dari kalangan pegawai negeri mau pun swasta yang berkecukupan. Kebanyakan pencuri berasal dari kalangan rakyat jelata, sedang kebanyakan koruptor berasal dari kalangan pejabat berkuasa.

Kebanyakan pencurian bersifat individual, artinya para pelaku terbatas kepada pribadi orang per orang atau kelompoknya masing-masing, sedang kebanyakan korupsi bersifat struktural yaitu melibatkan kalangan atas hingga ke bawah secara hirarki kepemimpinan, bahkan melebar kesamping sesuai sayap kemitraan. Kebanyakan pencurian hanya berdampak mikro kepada korbannya saja, sedang kebanyakan korupsi berdampak makro yang merugikan berbagai pihak. Kebanyakan pencurian hanya memiliki efek domino yang pendek dan sempit, sedang kebanyakan korupsi
memiliki efek domino yang panjang dan meluas.


Dengan demikian, tidak diragukan bahwasanya korupsi lebih jahat dan lebih berbahaya dari pada pencurian, apalagi korupsi yang mencapai ratusan juta hingga milyaran bahkan trilyunan rupiah. Karenanya, koruptor harus dikenakan sanksi hukum yang berat, sekurangnya sama dengan hukum pencuri yaitu potong tangan, dan bagi tindak pidana korupsi besar dan sangat membahayakan harus dihukum mati.

Namun ironisnya, dengan dalih penegakan hukum, nenek tua tak berdaya yang mengambil dua butir buah coklat dan petani miskin yang mengambil sebuah semangka, harus menghadapi proses hukum yang berliku dengan tuduhan sebagai "pencuri". Sementara ada koruptor yang dengan bebas tak terjerat hukum. Ada pun koruptor yang ditahan, ada yang bisa buat istana dalam penjara dan ada pula yang bisa jalan-jalan ke Bali menonton tenis. Parahnya, koruptor mendapat remisi masa tahanan, sehingga lahir anekdot : Di Arab koruptor dipotong tangan. Di China koruptor dipotong kepala. Di Indonesia koruptor dipotong masa tahanan. Fantastisnya, ada koruptor "Kakap" dikejar hingga ke Kolumbia, melintasi empat benua : Asia, Eropa, Afrika dan Amerika, namun menjijikkannya banyak koruptor lain setingkat "Hiu" dan "Paus" lari ke negeri jiran tidak ditangkap. Kenapa ???

AKIBAT KORUPSI

Aliran dana asing yang mengalir kepada para pembela aliran sesat dan penodaan agama adalah bentuk kejahatan korupsi perlindungan kesesatan. Aliran dana barat yang mengalir kepada para pengambil keputusan negara untuk proyek terorisasi Islam adalah bentuk kejahatan korupsi  rekayasa teroris. Aliran dana kapitalis yang mengalir kepada para pembuat undang-undang yang mengizinkan privatisasi BUMN atau perusahaan vital negara oleh perusahaan dalam negeri mau pun luar negeri adalah bentuk kejahatan korupsi pelayanan kapitalis. Aliran dana setoran kepada para penguasa untuk melegalkan atau mengamankan berbagai industri ma'siat adalah bentuk kejahatan korupsi legalisasi ma'siat. Aliran dana mafia kepada para penegak hukum untuk merampas hak-hak rakyat adalah bentuk kejahatan korupsi penindasan rakyat jelata.

Selain itu, korupsi telah banyak menciptakan kehancuran berbagai perusahaan, sehingga jutaan karyawan harus terkena PHK. Bahkan korupsi telah secara sadis merampas hak hidup rakyat kecil, seperti munculnya "perizinan" bagi menjamurnya swalayan-swalayan dan market-market di kampung-kampung yang memberangus warung-warung wong cilik. Mereka yang terkena PHK atau yang terberangus usahanya harus jatuh bangun mencari pekerjaan baru. Tidak sedikit para korban kejahatan koruptor menderita menjadi gelandangan, ada pula yang terpaksa menjadi pencuri atau perampok atau kerja di industri ma'siat, bahkan ada yang membunuh atau bunuh diri karena stress berat. Korupsi telah melenyapkan lapangan kerja sekaligus menimbulkan aneka kerusakan di tengah kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, korupsi telah menjadi pembela aliran sesat, pelindung penoda agama, penghancur gerakan Islam, pengaman bisnis ma'siat, perampok kekayaan negara, perampas harta rakyat, pelayan kapitalis, penindas rakyat jelata, pelenyap lapangan kerja, pencipta kemelaratan, penyebab problem sosial tingkat tinggi, pengantar kerusakan tatanan kehidupan masyarakat dan penghancur keharmonisan berbangsa dan bernegara. Korupsi adalah kejahatan dasamuka, suatu saat berwajah pencurian kekayaan, di saat lain berwajah penyalahgunaan wewenang, di saat yang lain lagi dalam wajah penindasan dan penjajahan, bahkan terkadang dalam bentuk teror dan penganiayaan hingga pembunuhan.

Itulah karenanya, ada kalangan Ulama yang mengkatagorikan koruptor sebagai pelaku kerusakan di atas muka bumi, sehingga diancam dengan hukuman mati atau disalib atau potong tangan dan kaki secara silang, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.5.Al-Maa-idah : 33.

KORUPSI DAN SISTEM

Korupsi di Indonesia ibarat penyakit "koreng" di sekujur tubuh akibat darah yang kotor, sehingga kalau pun koreng tersebut diobati satu per satu sedang darah kotornya tetap dibiarkan, maka "satu koreng sembuh, seribu koreng tumbuh". Karenanya, disamping setiap koreng diobati, maka darah kotornya pun harus diganti dengan darah bersih, sehingga terwujud penyembuhan menyeluruh. Artinya, pemberantasan korupsi di Indonesia harus dimulai dengan pembersihan dan pembenahan sistemnya.

Dalam sistem demokrasi Indonesia, suara rakyat dan suara partai serta suara anggota dewan bisa diperjual-belikan. Undang-Undang jadi pesanan. Peraturan jadi objekan. Siapa punya uang jadi pemenang. Tradisi rakyat pun berubah dari "membela yang benar" menjadi "membela yang bayar". Dari mulai pencalonan kepala kampung hingga kepala daerah bahkan sampai kepala negara, semuanya uang yang berperan. Partai dan kelompok pendukung beramai-ramai menikmati "sogokan" dengan istilah "gizi", "tali penyambung", "modal juang", "ongkos sosialisasi", "biaya akomodasi" dan ada juga yang menyebutnya sebagai "pampasan perang". Belum lagi MoU bagi-bagi "kue kekuasaan" antar partai pendukung, yang di kemudian hari pos-pos kekuasaan yang didapatkannya menjadi "Kas Khusus" untuk membesarkan partainya masing-masing.

Para konglomerat pun tidak mau ketinggalan berlomba menanam saham dalam pencalonan dan pemilihan tersebut, dengan "ikatan janji" mendapatkan aneka proyek bisnis dengan omset milyaran setelah kemenangan. Berbagai keserakahan mengelilingi perebutan kekuasaan, dan berbagai kerakusan siap menerkam rakyat saat pesta kemenangan. Hari kemenangan berarti hari hitung-hitungan biaya pemasukan dan pengeluaran, serta hari pengaturan strategi untuk mengembalikan modal sekaligus mengais keuntungan. Hal semacam ini juga terjadi di hampir seluruh sektor pekerjaan, mau jadi pegawai, ingin naik pangkat dan jabatan, minta penempatan yang basah, dan yang sejenisnya. Semuanya harus ada "uang pelicin". Ini namanya sistem korup !

Sistem Korup di Indonesia pada mulanya lahir dari Korupsi Sistem. Amanat konstitusi Indonesia sejak awal berdirinya NKRI telah menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara Musyawarah sebagaimana tertera dalam Pancasila sila keempat, bukan Negara Demokrasi, apalagi Negara Liberal. Namun kenyataannya, kini tangan-tangan kotor demokrasi mencengkeram dan mengotori sendi-sendi Musyawarah Mufakat, bahkan kuku-kuku tajam Neolib ditancapkan di semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini namanya Korupsi Sistem !

REVOLUSI SISTEM ATAU REVOLUSI RAKYAT

Melihat kondisi semacam itu, rakyat pun muak, kecewa dan putus asa, sehingga kepercayaan kepada penegakan hukum mau pun pemerintah runtuh sudah. Akhirnya berbagai simbol negara dilecehkan, Pancasila dipelesetkan menjadi Pancagila, UUD dipelesetkan menjadi Ujung-Ujungnya Duit, KUHP dipelesetkan menjadi Kasih Uang Habis Perkara, DPR dipelesetkan menjadi Dewan Penggarongan Rakyat, Sistem Presidensial dipelesetkan menjadi Presiden Sial, KPK dipelesetkan menjadi Komisi Perlindungan Koruptor, PTIK dipelesetkan menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kejahatan, dan lain sebagainya. sungguh sangat memprihatinkan.

Di Inggris saat ini, peningkatan pengangguran telah menimbulkan huru-hara di berbagai kota besar, termasuk ibu kota London. Padahal, masyarakat Inggris secara umum terpelajar dan berpenghasilan. Lalu bagaimana di Indonesia, yang masyarakatnya sudah terpuruk dalam kondisi yang sangat parah, bukan lagi peningkatan pengangguran yang terjadi, bahkan peningkatan kemelaratan yang naik tajam. Pada tahun 1998, kondisi macam ini telah mengantarkan kepada huru-hara nasional yang melahirkan reformasi. Dan kini, reformasi telah berubah menjadi "repotnasi". Lalu akankah repotnasi melahirkan revolusi sosial ? Bisa jadi, karena indikasinya setiap hari sudah tampak, yaitu adanya peristiwa huru-hara lokal di berbagai daerah, seperti pembakaran kantor kelurahan dan kecamatan karena penyelewengan distribusi raskin (beras orang miskin), atau penghancuran kantor DPRD, Gubernur dan KPUD karena kecurangan dalam Pilkada, atau bentrok pedagang kaki lima dengan aparat karena penggusuran tempat usaha, dan lain sebagainya.

Itu semua adalah revolusi lokal, yang jika dibiarkan akan terus bergulir bagai bola salju, sehingga akhirnya bisa berubah menjadi revolusi sosial secara nasional. Karenanya, untuk mencegah terjadinya revolusi sosial, maka harus segera dilakukan revolusi sistem. Sistem berbangsa dan bernegara di Indonesia harus bersih dari korupsi sistem, sehingga tidak menjadi sistem yang korup.

Sesuai dengan amanat Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959 bahwa Pancasila dan UUD 1945 yang menjadi Dasar Negara RI harus dijiwai PIAGAM JAKARTA 22 Juni 1945 yang berintikan SYARIAT ISLAM, maka sistem bernegara Indonesia harus berdasarkan Syariat Islam. Sistem yang berdiri tegak atas dasar Syariat Islam adalah sistem yang bersih, sistem yang anti korupsi, sistem yang mendapat berkah ilahi.

Dan sesuai amanat konstitusi bahwasanya Indonesia adalah Negara Musyawarah, bukan Negara Demokrasi, apalagi Negara Liberal, maka bangsa Indonesia harus menjunjung tinggi Musyawarah Mufakat sesuai dengan ajaran Islam. Musyawarah Demokrasi adalah musyawarah palsu karena hanya mengacu kepada suara terbanyak, sehingga dengan suara terbanyak bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Sedang Musyawarah Islam adalah musyawarah sejati yang selalu mengacu kepada kebenaran ajaran Islam, sehingga akan tetap menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram.

KAWAN DAN LAWAN KORUPTOR

Waspada ! Kini banyak maling teriak maling, banyak rampok teriak rampok, banyak koruptor teriak koruptor. Hati-hati, ada banyak LSM Komprador yang menjadi antek asing, suaranya nyaring anti korupsi, tapi di balik itu ia justru melindungi aneka korupsi untuk kepentingan asing. Bahkan tanpa punya rasa malu, ada LSM Komprador yang sok suci anti korupsi, tapi ternyata banyak koruptor disandera dan diperas untuk dijadikan ATM pribadi.

Termasuk kalangan Liberal, harus betul-betul diwaspadai. Teriakan anti korupsi dari kalangan Liberal jangan sekali-kali dipercaya, karena mereka antek asing yang sering menikmati dana asing dan berjuang untuk kepentingan asing. Mana ada ANTEK yang jujur ? Mana ada ANTEK yang tulus ? Agama saja dikorupsi oleh Liberal, apalagi "fulus". Liberal itu identik dengan "Amplopisme" dan "Kursiologi". Waspadalah, jangan terkecoh ! Liberal itu adalah anjing peliharaan NEOLIB, yang siap menggonggong dan menggigit siapa saja sesuai instruksi majikannya.

Semua agama mengharamkan korupsi, sehingga koruptor menjadi musuh bersama semua umat beragama. Karenanya, anda bisa bekerja sama dengan umat agama apa pun untuk perang melawan korupsi, selama mereka tulus dan jujur serta tidak bersentuhan dalam bentuk apa pun dengan Liberalisme atau Neolib.

Akhirnya, kenalilah kawan dan lawan dalam perang melawan korupsi. Ayo..., Basmi Korupsi dan Ganyang Koruptor ! Allahu Akbar !

Penulis:
Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA - http://www.fpi.or.id/?p=detail&nid=470

KEKUATAN AL-QUR'AN


KEKUATAN AL-QUR'AN


SETIAP Setiap hari kita selalu dikepung oleh beragam berita, baik TV, internet, radio, majalah bahkan koran. Umumnya kita jadi ‘tidak karuan’ setelah membaca berita-berita itu. Pada saat yang sama berita-berita yang kita baca setiap harinya juga tidak berdampak signifikan terhadap produktivitas kita sehari-hari. Lebih-lebih terhadap peningkatan kualitas iman.

Apalagi berita yang dimuat media massa belakangan ini --baik dalam mapupun luar negeri-- cenderung kurang obyektif, khususnya ketika mengabarkan hal-ihwal umat Islam.  Belum lagi program hiburan yang cenderung kurang etis.
Karena itu, adagium yang mengatakan bahwa kesalahan yang ditampilkan secara terus-menerus perlahan akan dianggap benar. Sedangkan kebenaran yang tidak pernah ditampilkan sudah pasti akan asing dan karena itu dianggap tidak benar, hari ini, bukanlah pepesan kosong.

Permainan opini di media berhasil menggiring manusia pada satu pemahaman dan gerakan yang seringkali justru tidak memberikan manfaat apa-apa bagi kehidupan kita, baik sebagai warga negara, bangsa maupun sebagai seorang Muslim. Yang ada justru makin menambah rasa gundah.

Tujuan utama diciptakannya manusia tiada lain hanyalah beribadah kepada Allah SWT. Beribadah kepada Allah SWT tidak bisa dilakukan kecuali orang yang berilmu. Tetapi ilmu yang tidak menguatkan iman juga tidak akan mendorong seorang manusia untuk benar-benar beribadah kepada-Nya.

Allah SWT menjelaskan dengan gamblang bahwa pertama dan utama yang harus diupayakan oleh setiap Muslim adalah senantiasa menumbuhkan keimanan dan menjaga kualitasnya. Sebab iman itulah pangkal keselamatan umat manusia. Dengan iman orang rajin menuntut ilmu, dengan iman orang berani berjihad, dengan iman orang bisa menjadi pemimpin adil, bijaksana, dan pemberani.


Tetapi, hal inilah yang ditinggalkan oleh sebagian besar umat Islam di negeri ini. Faktanya sederhana, hampir dapat dipastikan bahwa seluruh anggota DPR setiap harinya selalu membaca koran. Tidak cukup koran mereka lihat internet. Tetapi bisa dipastikan, sangat sedikit di antara mereka yang setiap harinya membaca al-Qur’an.

Adakah kira-kira anggota dewan kita menjadikan al-Quran sebagai acuan menyelesaikan masalah dan persoalan, selain data penunjang bersumber dari media? Boleh jadi masih belum.

Semua Nabi dan Rasul Allah menangan atas musuh-musuhnya bukan dengan persenjataan, kekuatan dana, dan banyaknya pasukan. Tetapi karena kualitas keimanannya. Sebab hanya dengan iman seorang Muslim akan mampu menjadi insan yang muttaqin.

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” (QS. 3: 123).

Bagaimana Allah menolong pasukan Muslim yang kecil dan tak bersenjata lengkap itu?

قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُم مِّثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ وَاللّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَن يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لَّأُوْلِي الأَبْصَارِ

“Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur) Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.” (QS. 3 (Ali Imron): 13).

Logika manusia biasa (lebih-lebih yang tidak beriman) pasti mengatakan bahwa yang banyak jumlahnya, lengkap senjatanya pasti akan menang. Tetapi faktanya tidak. Perang Hunain membuktikan hal tersebut. Bahwa ternyata banyaknya pasukan, lengkapnya senjata sama sekali tidak menjamin sebuah kemenangan bisa diraih.

“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” (QS. 9 (Attaubah): 25).

Tak sedikit ada penyakit dalam diri umat hari ini. DI mana mereka lebih suka berbangga-bangga jamaah dan jumlah. Meski sebenarnya, jumlah yang mereka bangga-banggakan itu tak pernah berarti bagi kemenangan Islam.
Karenanya, keimanan atau dengan bahasa lain, kualitas tauhid dan iman umat Islam, itu jauh lebih baik, dibanding jumlah yang banyak namun kualitasnya hanya seperti buih di lautan.

Jadi beriman itu penting dan mengimani apa yang diturunkan kepada rasulullah saw adalah perkara mendasar yang harus dijaga kualitasnya. Jika demikian mengapa kita tidak berusaha untuk selalu akrab dengan al-Qur’an?

Kamis, 29 Maret 2012



MARAH DAN THERAPINYA bahagian 2 : Sikap memaafkan dan manafaatnya kepada kesehatan





Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)


Dalam ayat lain Allah berfirman: 


"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)


Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:


... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)


Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. 


"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)



Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. 


Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah.

Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.





Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. 


Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.







Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. 


Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:


" Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyedari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan. "





Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. 


Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. 

Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.


Wallahua'lam

Cara Menggunakan Bahasa Tubuh

16 Cara Menggunakan Bahasa Tubuh yang Baik


Kali ini saya akan membahas mengenai pentingnya menggunakan bahasa tubuh yang baik. Memperbaiki bahasa tubuh dapat membuat perbedaan yang besar ketika seseorang menilai kepribadian anda. Bahasa tubuh yang baik dapat menunjukkan bahwa anda memiliki kecakapan, daya pikat dan suasana hati yang positif. Sebagai contoh : jika anda sering tersenyum, anda akan merasakan lebih bahagia. Jika anda duduk dengan tegap, anda akan merasakan lebih energik. Jika anda melambatkan gerakan anda (tidak terburu-buru), anda akan merasakan lebih tenang.

Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.

Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang :

1. Jangan silangkan kaki dan tangan anda.

Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.

2. Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.

Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah.

Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.

3. Buatlah jarak antara kedua kaki anda.

Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi anda.

4. Santaikan bahu anda.

Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.

5. Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara.

Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya burung pelatuk , karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.

6. Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.

Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.

7. Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak.

Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti akan meminta sesuatu.

Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu condong, karena anda akan terlihat arogan.

8. Tersenyum dan tertawa.

Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan seperti minta dikasihani.

Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.

9. Jagalah posisi kepala anda tetap lurus.

Jangan melihat ke bawah ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara anda dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.

10. Jangan terburu-buru.

Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai kebiasaan berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri, anda juga akan merasakan tingkat stress anda berkurang.

11. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa anda gelisah.

Seperti menyentuh muka anda, menggoyang-goyangkan kaki anda atau mengetuk-ngetuk jari anda di atas meja dengan cepat. Gerakan-gerakan semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat mengganggu perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan anda.

12. Efektifkan penggunaan tangan anda.

Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam point 11 diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk membantu menjelaskan apa yang anda sampaikan.

13. Rendahkan gelas minuman anda.

Seringkali kita berbicara dengan seseorang sambil memegang gelas minum di depan dada kita. Sikap ini agak kurang baik karena akan membuat ‘jarak’ yang cukup jauh antara anda dan lawan bicara anda. Rendahkan posisi gelas minuman anda, bahkan jika perlu anda memegangnya sampai di dekat kaki.

14. Jangan berdiri terlalu dekat.

Dalam artikel saya : Bagaimana Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong, saya sempat mengulas sedikit bahwa orang yang merubah posisinya menjadi terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu. Selain itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Jagalah selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara anda.

15. Berkaca.

Dalam buku-buku mengenai penjualan, saya sering menemukan tentang istilah berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.

Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat, jangan melakukan gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu keanehan dan tampak seperti sirkus.

16. Jagalah selalu sikap anda.

Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.

Perlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda bingung dan penat.

Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya. 

Perbedaan dan Persamaan Akhlak, Moral dan Etika


Perbedaan dan Persamaan Akhlak, Moral dan Etika
1.     Moral
Moral, etika dan akhlak memiliki pengertian yang sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa latin yaitu mos, yang berarti adat istiadat yang menjadi dasar untuk mengukur apakah perbuatan seseorang baik atau buruk. Dapat dikatakan baik buruk suatu perbuatan secara moral, bersifat lokal.
2.     Akhlak
Sedangkan akhlak adalah tingkah laku baik, buruk, salah benar, penilaian ini dipandang dari sudut hukum yang ada di dalam ajaran agama.
3.     Etika
Perbedaan dengan etika, yakni Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas. Etika terdiri dari tiga pendekatan, yaitu etikadeskriptif, etika normatif, dan metaetika. Kaidah etika yang biasa dimunculkan dalam etika deskriptif adalah adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sedangkan kaidah yang sering muncul dalam etika normatif, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban. Selanjutnya yang termasuk kaidah dalam metaetika adalah ucapan-ucapan yang dikatakan pada bidang moralitas.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa etika adalah ilmu, moral adalahajaran, dan akhlak adalah tingkah laku manusia 
A.     PENGERTIAN ILMU AKHLAK
Ada dua tipe pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive), akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) t’sulasimajidaf’’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai)b, ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watakdaasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-sin (agama).
Linguistic akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata, melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya. Kata akhlak adalah jamak dari kata khilqun atau khuluqun yang artinya sama dengan arti akhlak sebagaimana telah disebutkan diatas. Baik kata akhlaq atau khulqun kedua-duanya dijumpai pemakaiannya baik dalam al-quran maupun dalam hadist, sebagaiberikut :
 Dan sesungguhnya kamubenar-benar berbudi pekerti yang agung” (Q.S.Al-Qalam, 68:4)
(Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan yang dahulu (Q.S.Al-Asyura, 26:137)
Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang sempurna budipekertinya
(H.R.Tirmidzi)
Dengan demikian merujuk kepada ayat diatas kata akhlak atauk hulqun secara kebahasan berarti budi pekerti, adat kebisaan, atau perangai muru’ah atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabiat.
Keseluruhan definisi akhlak tersebut diatas tampak tidak ada yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan. Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansi saling tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapatmelihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu :
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan oleh orang yang sehat akal pikirannya. Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbutaan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau karena ingin mendapatkan sesuatu pujian.
B.     RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU AKHLAK
Ilmu akhlak adalah membahas tentang perbuatan-pebuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk. Ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap suatu perbuatan yang dilakukanolehseseorang. Akhlak sebagai suatu disiplin ilmu agama sudah sejajar dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti tafsir, tauhid, fiqh, sejarah islam, dll.
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk. Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut :
Bahwa objek ilmu akhlak adalah membahas perbuatanmanusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk.
Kemudian menurut Muhammad Al-Ghazali akhlak menurutnya bahwa kawasan pembahsaan ilmu akhlak adalah seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebgai individu maupun kelompok. Dalam masyarakat Barat kata akhlak sering diidentikkan dengan etika, walaupun pengidentikkannya ini tidak sepenuhnya tepat. Mereka yang mengidentikkan antar aakhlak dengan etika mengatakan bahwa etika adalah penyelidikan tentang tingkah laku dan sifat manusia. Namun perlu ditegaskan kembali bahwa yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak disini adalah perbuatan akhlak yang memiliki ciri-ciri dilakukan atas kehendak dan kemauan, sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara kontinyu atau terus-menerus dalam kehidupannya.
Dapat disimpulkan yang dimaksud dengan ilmu akhlak adalah ilmu yang mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam keadaan sadar, kemauan sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh, bukan perbuatan yang pura-pura.
C.    MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AKHLAK
Berkenaan dengan manfaat mempelajari ilmu akhlak ini, Ahmad Amin mengatakan sebgaai berikut :
Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya yang menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan yang lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemilkinya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk pebuatan buruk.
Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan qalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan marahsehingga hati menjadi suci bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima NUR cahayaTuhan.
Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang criteria perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalahgunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.
Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahayakan dirinya.
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa Ilmu Akhlak bertujuan untuk memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Terhadap perbuatan yang baik ia beruasaha melakukannya, dan terhadap yang buruk ia berusaha untuk menghindarinya.


Sabtu, 24 Maret 2012

MARAH DAN THERAPINYA ~ Bagian 1

MARAH DAN THERAPINYA ~ Bahagian 1






HADITH
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Nabi Muhammad (saw) bersabda: “Orang yang kuat adalah yang menguasai dirinya ketika marah, bukannya orang yang kuat berkelahi.”
Juga Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa, “Seorang lelaki bertemu Nabi SAW dan berkata:” Nasihati saya. “ Nabi SAW bersabda: “Jangan engkau marah.” Lelaki itu mengulangi permintaannya beberapa kali, tetapi Nabi SAW berkata: “Jangan engkau marah ‘”. (Lihat Shahih Al-Bukhari: “Etika”. 6114-16).



KENYATAAN

Kenyataan “yang kuat adalah bukan orang yang kuat berkelahi”
Nabi bermaksud orang yang melawan orang lain dengan kekuatannya.

Kenyataan “orang itu mengulangi permintaannya beberapa kali” menunjukkan bahwa orang itu berusaha untuk mendapatkan nasihat yang lebih baik atau sesuatu yang lebih bermanafa’at atau yang bersifat umum. Tetapi Nabi SAW tidak menambah apa-apa kecuali apa yang beliau telah katakan.

Imam Ahmad dan Ibnu Hibban menghuraikan masalah ini berkata: “Berdasarkan apa yang Nabi SAW sabdakan, seseorang akan mendapati bahawa kemarahan menggabungkan segala kejahatan.”

Al-Khatabi mengatakan bahawa Nabi SAW bersabda “Jangan engkau marah,” bererti seseorang mengelakkan setiap penyebab atau alasan yang memprovokasi kemarahan.

Ibnu Battal menghuraikan tentang hadith yang menunjukkan “Mengawal diri sendiri adalah lebih sukar daripada melawan musuh, dan oleh itu Nabi SAW menyatakan bahawa orang yang mengawal dirinya sebagai yang terkuat daripada semua.

Juga kemungkinan orang yang bertanya itu mudah diprovokasi untuk marah. Oleh itu Nabi SAW memberikan nasihat berhubung dengan kelemahan diri orang yang minta dinasihati tersebut;

Nasihat Nabi adalah penjelasan untuk mendorong orang tersebut untuk berpaling dari kemarahan. Bahkan, kemarahan membawa perlakuan perbuatan jahat lebih besar. 




Siapapun yang menyedari kesan negatif kemarahan akan menghargai nilai besar dan kebijaksanaan Ilahi disebalik kata-kata lembut dan indah ini: “Jangan engkau marah.” Tidak hanya itu, bahkan orang akan menyedari kebaikan nasihat ini dalam mencegah terjadinya perbuatan yang salah “(Rujuk Fathul Bari (Petunjuk Allah) 10:520).

Tambahan pula, Nabi SAW tidak hanya memaparkan penyakit, tetapi Nabi SAW juga menentukan terapi yang betul dan mutlak bagi kelemahan tersebut.

Dalam Hadith riwayat Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Hibban itu Nabi SAW bersabda: “Jika diberangsangkan untuk marah ketika berdiri, seseorang harus duduk, jika kemarahan masih belum reda, orang tersebut harus berbaring.” Oleh itu,
  1. - Apa kesan dari kemarahan kepada manusia?
  2. - Mengapa Nabi SAW memberi cara pemulihan tersebut?
  3. - Apakah pengaruh berdiri dan berbaring pada kemarahan?








Jawaban bagi ketiga-tiga soalan tersebut di atas terdapat dalam fungsi dua kelenjar adrenal, yang terletak di bahagian hujung teratas kedua-dua ginjal/buah pinggang. Salah satu fungsi kelenjar-kelenjar ini adalah menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin.

Dengan demikian, jika seseorang mempunyai masalah jantung, dia harus mengelakkan diri dari marah. Ini kerana kesan hormon adrenalin yang mempercepat degupan jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung tersebut.


Oleh kerana itu marah, desakan/gesaan, dan gugup cenderung untuk membawa ketidakaturan degupan jantung, suatu fakta yang diperakui dan mudah dikesan pada pesakit masaalah jantung.

Bahkan jika seseorang menghidapi tekanan darah tinggi, ia harus menghindari daripada marah. Ini kerana marah meningkatkan nisbah kedua-dua hormon tersebut di dalam darah, menyebabkan hipertensi. 






Nabi SAW mengulangi sebanyak tiga kali “Jangan engkau marah.” Manakala doktor menyarankan pesakit dengan tekanan darah tinggi mengelak dari terdesak, gugup dan marah.

Bagi pesakit yang menderita penyakit arteri juga harus mengelakkan diberangsangkan untuk marah, kerana ini kemungkinan besar akan mendorong terjadinya serangan jantung.

Jika menderita penyakit kencing manis/diabetes, pesakit ini juga tidak boleh marah kerana adrenalin menyebabkan peningkatan gula dalam darah.

Akhirnya, secara perubatan dan saintifik telah terbukti bahawa nisbah hormon ini berkurangan dengan berbaring sebagaimana telah ditunjukkan oleh Nabi SAW dalam dengan sabdanya: “Jika diberangsangkan untuk marah ketika berdiri, seseorang itu harus duduk, jika kemarahan tidak reda, ia harus berbaring. “ (Cabutan daripada Perubatan Secara Sunnah)


Rujukan: Tihmaz, Abdulhameed Mahmoud. - Empat Puluh Mujizat Saintifik; Dar Al-Qalem.

Dengan ehsan science4islam.com

Mimpi Yang Menyenangkan Datangnya Dari Allah SWT

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa   
Monday, 11 August 2008
Mimpi Yang Menyenangkan Datangnya Dari Allah SWT
Senin, 04 Agustus 2008


ImageAssalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,
Limpahan puji kehadirat Allah Jalla Wa Alla, Nama Yang Maha Bercahaya, yang mengawali seluruh cahaya keindahan dan alam semesta, Nama yang terang – benderang yang jika telah ada di dalam jiwa maka jadilah sanubarinya penerang dan pewaris Rahmatan lil allamin. Limpahan puji kehadirat Allah, yang menerangi jiwa kita dengan iman, yang mengijinkan bibir kita menyebut Nama-Nya Yang Maha Luhur, yang mengijinkan kita bermunajat dan meminta kehadirat-Nya Jalla Wa Alla, Maha Luas dan Maha Melimpah Kedermawanan-Nya siang dan malam, setiap waktu dan kejap tidak ada yang lebih berjasa melebihi Allah kepada kita, kepada segenap hamba – hamba Nya, jasa dan anugerah-Nya yang selalu dilimpahkan berupa pinjaman kehidupan yang tiada akan bisa diberikan hamba sesamanya.
Satu detik pun seorang hamba tidak bisa menambah kehidupan untuk hamba lainnya dan Allah terus memberi, memberi dan memberi dan Ia memberi sebelum kita meminta. Demikianlah indahnya kedermawanan Allah Jalla Wa Alla.
Demi matahari dan cahaya dhuha, demi matahari dan cahaya pagi, kenapa Allah Swt berfirman menyebut sumpah dengan matahari dan cahaya pagi? Karena cahaya pagi itu adalah lambang keindahan di siang hari.
Demi bulan purnama ketika terbit disaat matahari tenggelam, menunjukkan keindahan yang tidak pernah sirna di saat siang hari dengan cahaya pagi yang melambangkan keindahan. Di saat malam ada bulan purnama yang menunjukkan ada keindahan yang tidak akan sirna.
Demi siang ketika terang – benderang melambangkan kemegahan Allah Yang Maha Tunggal, yang tiada satu makhluk pun mampu menciptakan cahaya bagaikan matahari di siang hari.
Demi malam ketika gelap gulita dan tiada satu hamba pun yang bisa merubah malam menjadi siang di seluruh sebagian permukaan bumi. Allah Jalla Wa Alla Yang Maha Berkuasa menciptakan siang dan malam, Yang Maha Indah di waktu pagi hari, Yang Maha Indah di waktu malam dan keindahan-Nya tiada pernah sirna di alam semesta.
Demi langit dengan pembangunan dan penciptaannya, bagaimana kita memikirkan langit itu di bangun oleh Allah Swt? Muncul dari cahaya kemuliaan “Kun Fayakun” hingga berpijarlah seluruh alam semesta dengan bermilyar – milyar bintang di angkasa raya.
Hadirin – hadirat, jika kita renungkan kalimat ini demi langit dan penciptaannya, seluruh kemegahan dan keagungan, seluruh planet yang ada di angkasa raya itu telah diceritakan oleh Allah dalam satu kalimat wassamaa i wamaa banaaahaa (demi langit dan penciptaannya). Segala keajaiban-Nya, segala keluasan-Nya, segala hal yang menakjubkan dan tidak pernah tercapai apa masing – masing planet yang jauh itu. Allah telah merangkumnya dalam satu kalimat demi langit dan penciptaanya.
Demi permukaan bumi dan hamparannya, ketika bumi itu dihamparkan oleh Allah Swt yang dikatakan para ilmuwan kita dalam setiap satu jengkal tanah terdapat bermilyar kehidupan. Yang setiap kehidupan itu milik Allah, yang setiap kehidupan itu diatur oleh Allah, yang setiap kehidupan itu dilihat, dibimbing dan dipelihara oleh Allah. Menghamparkan daratan, lautan, tumbuhan, hewan demi permukaan bumi dan penghamparannya. Semakin kita renungkan, semakin kita asyik kepada Rabbul Alamin, tiadalah Allah Swt menyampaikan sumpah – sumpah mulia ini demi memanggil kita untuk semakin dekat.
Demi manusia dan bagaimana penciptaannya, sedang penciptaan manusia adalah hal yang sangat luar biasa. Dari satu sel yang tidak terlihat mata bisa berubah menjadi satu wujud yang besar, bicara, mendengar, melihat, berkuasa, dholim, bersujud, beribadah dan ternyata bukan hanya itu tetapi jasad kita ini yang dicipta oleh Allah, ditumbuhkan oleh Allah dari sebutir sel menjadi tubuh yang sempurna. Allah ciptakan ini untuk perantara menuju keridhoanNya yang kekal, milyaran sel mata itu akan sirna dan setelah itu berubah menjadi tanah lagi. Tetapi milyaran sel mata bisa mengantar kita kepada cahaya - cahaya keridhoan Illahi. Demikian milyaran sel, Demikian seluruh sel tubuh kita dicipta oleh Allah dengan demikian sempurna.
Bukan hanya untuk direnungi, bukan hanya untuk ditafakkuri saja, ingat itu semua hal yang sempurna, Allah ciptakan makna yang lebih sempurna di dalamnya, yaitu apa? Allah mengantarkan kita kepada keridhoan Allah. Hantarkan kita kepada Allah, inilah alat yang Allah berikan kepada kita sehingga bisa berdzikir hati, berdzikir tubuh, dan bersujud.
Demikian hadirin – hadirat, Allah jadikan semua ini alat. Lalu apa wahai Rabb, kadang manusia ini punya sifat baik dan buruk yang diciptakan? Telah diilhamkan dan disampaikan kepadanya mana yang baik dan mana yang buruk. Kita bertanya firman ini berkata diilhamkan?, bagaimana maksud kata diilhamkan, hal yang baik dan yang buruk kita dengar dari Al-Quranul karim dan lewat hadits nabawiy bukan lewat ilham. Tetapi ketika kita beriman, bertaqwa dan mengikuti Sang Nabi Saw, cahaya keagungan Allah terang – benderang di hati kita maka disaat itu kita akan diilhami mana yang baik untuk mundur dari segala yang munkar, untuk malas berbuat hal yang munkar dan untuk selalu ingin berbuat hal yang baik.
Allah akan mengilhami tubuh itu dengan hal – hal yang baik dan hal – hal yang buruk jika ia beriman. Jika ia menerima iman dan tauhid dan menerima apa – apa yang dibawa oleh Sang Nabi Saw, menghiasi hatinya dengan hal – hal yang mulia. Ia akan diilhami oleh Allah Swt mana yang baik dan mana yang buruk. Orang yang bertaqwa kepada Allah Swt diberikan jalan keluar baginya, dalam segala hal Allah berikan jalan keluar baginya dan Allah limpahkan baginya rezeki yang tidak ia sangka – sangka. Bertaqwalah kalian kepada Allah dan Allah akan mengajari kalian. Mengajari apa? bukan mengajari syariah, syariah harus dipelajari tapi yang diajari oleh Allah adalah bimbingan sanubari kita untuk selalu tidak terjebak di dalam kemunkaran.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beruntunglah mereka – mereka yang mensucikan tubuhnya, mereka yang mensucikan dirinya dengan tuntunan Illahiyah yang dibawa oleh Nabiyyuna Muhammad Saw. Hadirin – hadirat Dialah Allah Swt Yang Maha Agung dan Maha Luhur, Yang Maha Berkasih - Sayang dan Maha Berkuasa atas setiap sanubari. Setiap jiwa, siapapun dia, mukmin, bukan mukmin, fasiq atau siapapun dia, Allah Maha Berkuasa padanya.
Ketika Allah menceritakan kejadian Nabiyullah Musa As, ketika kami memberikan ilham kepadamu wahai Musa, disaat itu diperintahkan oleh Allah. Ketika Ibunda Musa melahirkan yaitu Nabi Musa As dan disaat itu juga perintah Fir’aun untuk membunuh semua bayi yang lahir, terutama bayi laki - laki dari Bani Israil. Kenapa? Karena tukang – tukang sihir fir’aun telah mengatakan, “akan datang nanti anak pria dari bani israil yang akan menghancurkan kekuasaanmu”. Maka fir’aun memerintahkan kepada semua pasukannya, “bunuh semua bayi bani israil yang lahir, jangan ada satu pun bayi laki – laki yang lahir dalam keadaan hidup, bunuh”.
Terus setiap hari, laskar dan pasukan fir’aun masuk kerumah – rumah, mencari wanita yang hamil, jika lahir wanita biarkan!, jika lahir pria bunuh!. Allah Swt mengilhami Ibunda Musa ketika melahirkan bayi laki – laki yaitu Nabi Musa As. Ibunda Musa berkata, “harus dibawa kemana bayi ini?”, ini ucapan seorang wanita yang shalih. Maka Allah memberinya ilham agar memasukkannya ke dalam sebuah keranjang kayu, sedih dan takut, masukkan ia ke dalam kotak kayu dan ayunkan di air, biarkan ia mengalir di air, maka ketika dengan beratnya Ibunda Musa melepas kepergian bayinya, beliau menyusuinya sekali lalu melepaskannya ke dalam kotak kayu dan mengayunkannya ke air, dihanyutkan. Allah akan menyelamatkan, kemana Allah akan menyelamatkan Musa? Allah tidak menyelamatkannya ke hutan rimba yang tidak dapat dijangkau oleh pasukan fir’aun.
Yang mengambilnya adalah musuhku dan musuh bayi itu, kemana Allah ingin menyelamatkan hambanya Musa? Allah ingin memberi pengajaran hingga firman ini disampaikan kepada kita, jika Allah mau tidak perlu jauh – jauh mencari keselamatan, justru kepada yang memberi instruksi yaitu fir’aun sendiri, kembali kepada fir’aun sendiri kotak bayi itu. Justru yang memberi perintah untuk membunuh setiap bayi laki – laki yang lahir, justru balik sendiri kotak bayi itu kepadanya. Allah berkata “yang mengambilnya adalah musuhku dan musuh si bayi”, Allah tidak mengatakan “musuh ibu si bayi” tidak pula mengatakan “musuhnya Musa”, melainkan musuh si bayi. Maksudnya apa? Bayi tidak berdaya, ini musuh si bayi itu, karena engkau sudah perintah semua bayi pria harus dibunuh, ini bayinya yang datang sendiri ke istana fir’aun.
Allah ingin menunjukkan kekuasaan-Nya, yang mengatakan bunuh semua bayi pria, datang bayi pria yang akan menghancurkan kekuasaannya, hidup di istana fir’aun sendiri. Kuterangi engkau wahai Musa dengan kecintaan, cahaya cinta MilikKu dari Allah Swt. Maksudnya apa? Orang yang melihat bayi Nabiyullah Musa itu, ia akan senang padanya. Allah buat semua orang yang melihatnya suka, Allah yang bisa membuat semua sanubari mencintai dan Allah jadikan istrinya fir’aun melihat ada kotak kayu mengayun mengalir ke dalam istana, kemudian dibukanya ternyata seorang bayi yang sangat menyenangkan. Mudah saja jika Allah ingin menjaga, tidak perlu dijaga oleh harimau atau Jibril As. Allah berikan orang yang melihatnya senang, tidakkah ada yang mencelakainya. Maka berkata istrinya fir’aun, disini tersimpan kemuliaan, “ini kesayanganku dan kesayanganmu wahai fir’aun”. Al Imam Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan, ucapan istrinya fir’aun ini membuat istrinya fir’aun diberi hidayah oleh Allah. Kenapa? Mencintai orang yang dicintai Allah, sebagaimana sabda Sang Nabi Saw, “seseorang bersama dengan orang yang ia cintai”.
Istri Fir’aun, istri dari seorang raja yang dholim yang berkata, “akulah tuhan kalian yang maha tinggi”. Tapi karena ia mencintai Nabiyullah Musa, maka Allah memberinya hidayah dan bukan hanya hidayah tapi Allah menjadikan beliau sebagai salah satu dari lima wanita paling mulia dari seluruh wanita. Yaitu Sayyidatuna Fatimahtuzzahra, Sayyidatuna Khadijah, Sayyidatuna Aisyah, Sayyidatuna Maryam, Sayyidatuna Asiah. Dalam riwayat lain termasuk Sayyidatuna Hajar istri Nabi Ibrahim dan riwayat lain masuk Sayyidatuna Hawla.
Demikian hadirin – hadirat, masuk kedalam salah satu wanita yang paling dimuliakan Allah, siapa? istrinya fir’aun, kenapa bisa? Karena mencintai Musa, disayang. Aku yang akan menjaganya!. Fir’aun kaget melihat ada bayi masuk kedalam istananya, bayi pria. Jangan – jangan ini yang membawa kerusakan pada kekuasaanku, tapi ketika ia melihat bayi itu maka Allah jadikan fir’aun menyenangi bayi itu. Fir’aun tidak tega membunuhnya maka fir’aun berkata, “ya sudah ini kesayanganmu wahai istriku tapi bukan kesayanganku”. Ini kata fir’aun menolak mencintai Musa, maka fir’aun tidak mendapatkan hidayah. Kalau seandainya fir’aun turut mencintai dan menaungi Musa saat itu maka ia akan diberi hidayah oleh Allah, tapi kesombongannya mengatakan, “ini kesayanganmu wahai istriku tapi bukan kesayanganku”, tapi ia juga tidak tega membunuh dan dibiarkannya hidup.
Demikian Allah Swt menjaga Musa dan Allah tidak mengecewakan Ibunda Musa. Ibunya sedih, memerintahkan kepada putrinya, “ikuti kotak itu, mengalirnya kemana, mudah – mudahan ke tempat yang aman”. Balik putrinya berkata, “Ibu, kotak kayu itu masuk ke istana fir’aun”. Sudah tempat orang paling jahat yang memerintahkan semua bayi pria dibunuh, kenapa larinya ke tempat itu. Allah Swt ingin menenangkan Ibunya Musa, bagaimana Allah menenangkannya? Allah jadikan Nabi Musa tidak mau menyusu, disusui siapapun tidak mau. Fir’aun sudah memerintahkan untuk membunuh semua bayi, malah repot mencari orang yang bisa menyusui. Fir’aun membuat sayembara, “siapa yang bayi ini bisa menyusu padanya akan diberi hadiah dan diijinkan tinggal di istana”. Fir’aun ini menjadi orang yang paling bodoh, penuh kekuasaannya, ia sendiri yang memerintahkan membunuh semua bayi, ia sendiri yang membesarkannya, ia sendiri yang mencari seorang wanita yang bisa menyusui.
Sayembara diadakan, tidak ada satupun yang berhasil hingga Ibunya Musa sendiri menawarkan diri, baru mau menyusu kepada Ibunya Musa. Allah berkata, “Kukembalikan engkau kepada Ibumu, supaya ia senang”. Nabi Musa kembali kepada Ibunya, tapi fir’aun tidak tau ini Ibunya Musa. Mau menyusu pada Ibunya, Allah tahan bibir Musa untuk tidak mau menyusu pada wanita lain. Demikian Allah berbuat dengan kehendakNya dalam segala keadaan.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Betapa indahnya Allah membolak – balikkan keadaan. Orang yang paling benci berubah menjadi seorang pembela yang membesarkan Musa As. Setelah besar menghancurkan kekuasaan fir’aun. Demikian Allah Swt menunjukkan kekuasaanNya, bahwa kekuasaan adalah milikNya bukan milik raja – raja manapun di muka bumi. Hadirin – hadirat demikian indahnya Allah Swt dan tadi dalam kalimat kita dengar, “ketika kami wahyukan kepada Ibumu daripada wahyu – wahyu kami”. Wahyu hanya untuk para Nabi, apakah Ibunya Musa Nabi? Tentunya bukan, inilah maksud kejelasan hadits yang tadi kita baca. Wahyu tidak pernah ada kecuali bagi para Nabi, yang ada adalah ilham tapi dinamakan wahyu karena apa? Karena merupakan perintah Allah lewat mimpi. Dan ini hanya bisa terjadi sebelum kebangkitan Rasulullah Saw. Setelah kebangkitan Sang Nabi Saw tidak ada lagi ilham lewat mimpi,
Setelah kita membaca hadits tadi, hadits yang sangat dimuliakan oleh Allah Swt, kalau kalian bermimpi hal yang kalian sukai maka itu dari Allah, jadi jangan risau dengan mimpi buruk. Jika kalian melihat satu mimpi yang kalian sukai itu datangnya dari Allah, maka pujilah Allah Swt, ucapkan Alhamdulillah dan boleh ceritakan pada orang – orang kalau ceritanya baik. Jika kau melihat bukan berupa hal itu yaitu berupa mimpi buruk, hal yang tidak ia sukai, mimpi yang menakutkan, menyedihkan, merisaukan itu datangnya dari syaitan kata Rasul Saw.
Bagaimana cara menghindari mimpi buruk agar tidak terjadi mudharat? Berlindunglah kepada Allah dengan mengucap Aku berlindung dari godaan syaitan yang terkutuk. Berlindung kepada Allah kalau seandainya kita bermimpi buruk, baiknya jangan ceritakan kepada orang lain. Karena apa? Karena hal itu tidak akan membawa mudharat baginya. Ini hadirin – hadirat salah satu kebesaran salah satu hadits Nabi kita Muhammad Saw, karena mimpi buruk bisa membawa kepada hal yang buruk tapi karena Nabi Saw telah berkata, “maka berta’awudz lah kalian kepada Allah”, jika kalian mengucapkan, “aku berlindung kepada Allah daripada buruknya mimpi ini maka dia tidak akan bisa membawa mudharat”.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul Saw bersabda, “mimpi dari orang yang shalih itu adalah salah satu dari 46 bagian kenabian”. Al Imam Ibn Hajar Astqalani di dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari menjelaskan makna hadits ini yang baru kita baca dan yang baru sampaikan bahwa mimpi para Nabi adalah wahyu, mimpi orang – orang shalih sebagian besar adalah benar. Kalau orang shalih, seperti Rasul Saw katakana tadi mimpi orang shalih itu adalah salah satu bagian dari 46 bagian kenabian, bukan berarti ia menjadi Nabi, akan tetapi ini merupakan salah satu dari 46 kemuliaan yang diberikan kepada hamba yang shalih. Satu diantaranya adalah mimpi orang yang shalih.
Imam Ibn Hajar menyatakan sebagian besar kalau orang shalih yang mimpi adalah benar., mimpi itu punya martabat, mimpi Nabi itu adalah wahyu, mimpi orang shalih sebagian benar. Kalau seandainya mimpi orang – orang biasa bisa benar bisa salah, jangan terlalu dipercaya. Kalau mimpi orang fasiq lebih banyak tidak benarnya, karena jiwa itu bagaikan cermin. Makin gelap hatinya makin gelap pula mimpinya tapi tidak menutup kemungkinan mimpi itu benar walaupun kecil kemungkinannya walaupun dari kafir, walaupun dari yang non muslim bisa juga benar. Karena sebagaimana di dalam Alquranul karim, daripada temannya Nabiyullah Yususf As di dalam penjara bermimpi ini dan itu dan mimpi itu benar.
Maka banyak dalil – dalil lainnya dari alquran juga dan juga dari hadits nabawiy, mimpi orang – orang yang non muslim itu bisa saja benar. Akan tetapi yang paling kuat adalah mimpi para Nabi sebagai ilham. Dan yang nomor dua adalah mimpi orang – orang yang shalih akan tetapi telah bersepakat sebelum ulama ahlussunnah wal jamaah bahwa mimpi tidak bisa dijadikan dalil. Oleh sebab itu kalau orang bermimpi hal – hal yang baik berupa perintah atau hal yang berupa isyarat untuk berbuat sesuatu maka lihat apakah bertentangan dengan syariah atau tidak. Jika tidak bertentangan dengan syariah maka itu datangnya dari Allah dan kalau bertentangan dengan syariah hal itu tidak benar dan itu dari syaitan terkecuali mimpinya Sayyidina Muhammad Saw.
Tidak ada keraguan karena sabda Sang Nabi Saw, “barangsiapa yang mimpi berjumpa denganku didalam mimpinya, sungguh ia betul – betul bermimpi berjumpa denganku dan tiadalah syaitan dapat menyerupaiku”.
Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikianlah kemuliaan di dalam kehidupan kita bahkan di dalam tidur kita pun Allah masih menyiapkan kemuliaan. Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul Saw bersabda, “setelah aku maka tidak ada lagi yang namanya kenabian terkecuali kabar – kabar gembira”. Maka berkatalah para sahabat, “kabar gembira apa maksudmu ya Rasulullah?”. Mimpi – mimpi baik. Itu adalah kabar - kabar gembira dari Allah Swt yang pernah diberikan kepada para Nabi dan juga mungkin diberikan kepada umat beliau Saw.
Hadirin – hadirat, dari penjelasan Imam Ibn Hajar kita pahami, semakin bersih jiwa kita maka semakin bersih alam tidur kita. Alam bawah sadar kita semakin bersih karena ruhnya bersih. Semakin banyak kita berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah Swt maka semakin bersih hari – hari kita, semakin bersih hati kita, semakin bersih ruh kita, semakin bersih hidupnya, alam bawah sadarnya, dunianya dan akhiratnya. Oleh sebab itu kehadiran di majelis – majelis dzikir seperti ini menuntun kita kepada kebersihan jiwa, kebersihan dari segala dosa dan dari segala lintasan pemikiran yang tidak baik.
Semakin kita mendekat